Kompas dari Sudut Kota Riyan sanjaya “Diatas sekerat daun lontar dan jelantah itu, suluh damar menjadi kompas bagiku” Hujan masih menampakkan dirinya. Hawa dingin menyergap masuk kedalam kamar. Aku sedang duduk di sebuah benda yang berkaki empat sambil menikmati secangkir kopi di depan jendela. Hmmm... hujan ini ibarat sebuah “ jog ” yang membuat aku bernostalgia pada mereka yang telah memberikan pelajaran yang sangat berarti bagi diriku atau mungkin bukan hanya diriku tapi juga setiap orang yang pernah bersama mereka. Mungkin mereka bukanlah anak-anak spesial bagi para mereka yang meneteskan keringat keserakahan demi sebuah kursi yang kududuki saat ini. tapi mereka adalah anak-anak yang begitu berharga bagi kami yang telah memberikan banyak pelajaran tentang sebuah kehidupan. Mereka adalah segerombolan anak-anak sungai disudut kota yang berusaha mencari perbedaan dimasa depan. Aroma mereka yang khas masih membekas tajam di hidungku. Suara riuh mereka saat...
sebuah blog yang berisikan catatan harian, kumpulan sastra dan juga konten hiburan.