Langsung ke konten utama
hallo guys, kali ini sanjay kembali beraksi di blog setelah lama vakum di dunia blog. tapi kali ini gua datang dengan blog yang berbeda. ada yang tahu kenapa gua pindah blog?? dari yang sebelumnya galerysanjay.blogspot.com sekarang pindah ke riyansanjay.blogspot.com. eh eh, tunggu dulu bukan karena blog yang lama sepi pengunjung loe :D bukan juga mau hijrah dari topik yang awal sastra (cerpen, puisi, and cerbung ) ke topik cerita pribadi. Akan tetapi karena gua lihat blog-blog yang terkenal mereka pakai nama mereka sendiri gak alay-alay gitu :D bukan berarti blog gua dulu alay.


hey guys menurut loe menulis itu apa sih? bukan menulis catatan yang di berikan guru di sekolah yaa. kalo menurut gua menulis itu adalah sebuah cara untuk mengungkapkan emosi kita dengan menulis gua bisa mengeluarkan semua unek-unek, masalah, dan tentang si dia :v gak lah sekolah gua kan gak boleh pacaran. gua senang menulis itu dari SD karena gua gak sekolah TK wkwkwk. waktu gue SD gue pernah buat cerpen si buruk rupa dan telaga dempo ajaib. cerita yang begitu bagus menurut guru gue waktu sd.  
udah banyak puisi dan cerpen yang udah gue buat. tapi gue gak tau gimana cara untuk memperkenlakan tulisan gue. nah, dari blog ini lah gue ingin memperkenalkan tulisan gue. mungkin nanti gue bisa jadi blogger terkenal seperti raditya dika. sebenarnya gue gak tau sih blog ini bakal mempunyai umur yang panjang atau tidak. karena gue adalah orang yang sibuk. eeeaaa. 
jangan lupa untuk selalu berkunjung ke blog gue yaa guys.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sedikit Tentang Emakku

heii guys, sanjay kembali update di blog nih. selamat membaca :) Sedikit Tentang Emakku Riyan sanjaya Minggu pagi ini terasa dingin. Sisa air masih terdengar dari atas rumah bekas hujan tadi malam. Hawa dingin masuk lewat celah-celah jendela. Perlahan mendesak ke arah pori-pori hingga selimut tertarik tambah kencang. Derap langkah kaki, keretongen dan sepeda motor mulai terdengar tanda hari baru telah dimulai. Di luar satu persatu manusia pergi sambil memikul keranjang. Ada juga yang berombongan karena satu arah dan tujuan. Kebon balam lah tujuan mereka. Di dapur terdengar suara seperti orang sedang memasak. Suatu hal yang biasa aku dengar setiap subuh. Emakku selalu bangun di saat sepertiga malam. Di saaat bapakku masih sibuk dengan alam mimpi dan irama dengkurannya. Disaat kami masih berada di dalam rajutan benang buatannya.   Disaat mimpi sudah melewat klimaks dan menuju endingnya. Sama seperti yang lain, emakku harus bangun pagi untuk mempersiapkan bekal yang akan ...

Eksistensi Pemuda dalam Upaya Perlindungan Hutan Indonesia

               Kata “Hutan” tentunya tidak asing lagi terdengar ditelinga kita. Kita sering membaca kalimat “Hutan adalah paru-paru dunia” yang dipasang pada spanduk di pinggir jalan dan tempat-tempat keramaian lainnya. Hutan memiliki banyak sekali manfaat bagi kehidupan. Hutan memberikan cadangan oksigen yang besar untuk manusia bernapas. Hutan menjadi tempat tinggal beraneka ragam makhluk hidup yang hampir 80% spesies flora dan fauna hidupnya di hutan. Hutan menjaga iklim tetap stabil dengan menyerap gas rumah kaca yang ada di udara. Hutan dapat berfungsi sebagai pencegah bencana alam seperti menjadi penyerap air yang akan bermanfaat untuk mencegah terjadinya banjir dan tanah longsor. Lebih dari itu semua, hutan adalah aset penting bagi sebuah negara yang harusnya dijaga dan dilestarikan. Gambar oleh Michi Nordlicht dari Pixabay  Namun, saat ini hutan di Indonesia terus mengalami penyempitan lahan.   Menurut data yang dikeluarka...

Suatu Senja di 2006

Suatu Senja di 2006 Oleh : Riyan sanjaya Aku adalah seorang pemuda biasa yang terlahir dikeluarga sederhana. Maryono adalah nama ayahku, ayah terhebat diseluruh dunia. Manusia terkuat kedua yang pernah aku kenal setelah ibuku. Kulit hitam gelam, wajahnya penuh dengan keringat, pakaiannya lusuh tertutup jaket hitam tanpa seleting sedangkan rambutnya yang telah berwarna putih ditutupi topi yang kusam, itulah ayahku. Ia menafkahi kami dengan bekerja sebagai petani karet. Setiap hari ayahku pergi menyadap karet pukul lima subuh dan baru pulang pukul lima sore. Keluar masuk hutan rimba sejauh tujuh kilometer, melewati sungai jerami yang berarus terjal, dan terkadang ia harus berjalan melewati rawang ketika musim penghujan tiba. Semua itu ia lakukan hanya untuk dapat melihat anak-anaknya sukses dimasa depan. Begitu pun dengan Ibuku. Ia adalah seorang wanita terkuat yang pernah diciptakan tuhan. Entah bagaimana cara tuhan menciptakannya hingga ibuku dapat menjelma menjadi wanita...